Chrysler Indonesia: Dampak PPnBM Akan Sangat Besar


detail berita
F: Ilustrasi (Okezone)



JAKARTA - Pemerintah segera memberlakukan kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) terbaru, dimana akan terjadi kenaikan dari 75 persen menjadi 125 persen. Kebijakan ini membuat importir kendaraan mewah menjerit.



Menanggapi hal itu Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global, Rieva Muchsin mengatakan pihaknya mendukung apapun keputusan pemerintah. Meski demikian dirinya mengakui akan ada dampak besar yang akan dirasakan perusahaannya.



"Dampak pasti akan sangat ada karena mobil kita masih CBU dari Amerika, yang mungkin secara kerjasama ataupun perjanjian-perjanjian antara Indonesia dan Amerika. Tidak seperti hal beberapa negara di Asia yang mungkin ada manufaktur-manufaktur mobil yang mendapatkan special treatment atau special rate dalam hal pajak sehingga tidak terlalu memberikan dampak yang besar," katanya.



Lebih lanjut Rieva menyatakan kenaikan PPnBM dirasa cukup tinggi dari 75 persen menjadi 125 persen. Dengan kenaikan PPnBM maka harga jual produknya khususnya Jeep Wrangler akan mengalami peningkatan.



"Kita punya tax additional cost antara Rp250 juta sampai Rp300 jutaan naiknya, jadi otomatis harga produk kita akan naik," ujarnya.



Rieva menerangkan bahwa tahun lalu penjualan Chrysler Indonesia mencapai angka 1.400 unit. Angka itu diraih untuk tiga merek yakni Chrysler, Jeep dan Dodge. Untuk tahun ini, Chrysler Indonesia akan merevisi target awal seiring dengan rencana kenaikan PPnBM.



"Target tahun ini harusnya bisa di atas angka itu tapi kemungkinan kita akan merevisi target karena struktur pajak yang baru ini," katanya.



Belum diberlakukannya PPnBM sepertinya mulai berdampak pada penjualan Chrysler Indonesia, hal itu dibuktikan lewat perolehan yang diraih Januari ini dibanding tahun lalu. "50 persen turun dibanding periode yang sama tahun lalu." tutup Rieva. (ian)




0 komentar:

Posting Komentar