Pengemudi Minim Edukasi Dapat Memicu Kecelakaan


detail berita
(Foto: Endang Gunawan/Sindo TV)



JAKARTA - Kecelakaan maut yang menimpa bus Giri Indah di Cisarua yang menelan 20 korban tewas dan puluhan korban luka-luka menunjukan kurangnya sosialisasi atau edukasi terhadap supir bus angkutan umum.



Seperti dijelaskan Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), kendaraan angkutan umum dan barang mempunyai satu tanggung jawab yang lebih karena memiliki kapasitas membawa penumpang atau orang lain.



"Dalam kasus kecelakaan ini ada beberapa pemicu kecelakaan seperti kurangnya sosialisasi dan edukasi terhadapa para supir angkutan umum dan barang di Indonesia," ujar Jusri Palubuhu saat dihubungi Okezone, kamis (22/8/2103).



Lebih lanjut Jusri mengatakan, edukasi atau sosialisai pengemudi merupakan sesuatu yang penting agar para pengemudi mengetahui bagaimana cara berkendara dengan baik, mengetahui fungsi rem dengan benar, dan mengetahui cara menghadapi situasi darurat saat kendaraan mengalami masalah yang dapat menyebabkan kecelakaan.



"Banyak supir yang tidak mengetahui fungsi rem yang sesungguhnya, rem bukan untuk memberhentikan laju kendaraan tetapi untuk memperlambat laju roda atau kendaraan sebelum benar-benar berhenti," tambah pria ramah ini.



"Banyak supir yang mendapatkan SIM hanya dengan bermodalkan pengalaman saja tanpa adanya bekal pendidikan. Stigma tersebut harus diubah agar kedepannya kecelakaan seperti ini dapat dikurangi," pungkasnya. (ian)




0 komentar:

Posting Komentar