Mobil Listrik Pakai Teknologi Sederhana


detail berita
F: Mobil listrik Hevina (Arief A / Okezone)



BANDUNG - Kemenristek (Kementerian Riset dan Teknologi) kembali menggelar roadmap uji kendaraan listrik pada 26 Nopember 2013 di Bandung. Sebelum menggelar uji kendaraan listrik besok (27/11/2013) yang di mulai dari Balaikota Bandung, Kemenristek menyelenggarakan diskusi bertajuk "Kendaraan Massal Berbasis Listrik".



Zulkifli Halim, Staf Khusus Menteri Riset dan Teknologi mengungkapkan, sistem kendaraan listrik jauh lebih sederhana. "Mobil listrik sederhana saja. Beberapa perekayasa sudah bisa menguasai," kata Zulkifli di Bandung, Senin (25/11/2013).



Ia mengatakan, bahkan kendaraan listrik (becak listrik) juga bisa dikembangkan oleh salah satu guru di SMK Yogyakarta. "Beberapa bulan lalu guru SMK di Yogyakarta, kemudian kita diskusi. Dia bikin becak listrik. Teknologi tidak rumit," ujarnya.



Ia mengatakan, Sumber Daya Manusia di Indonesia sudah siap. Ristek ditugaskan memperlihatkan prototipe, setelah itu ristek harus 'tut wuri handayani', ada estafet," tuturnya.



Ia mengungkapkan, teknologi sudah dikuasai di daerah. "Kita mendorong dan memfasilitasi, bagaimana teknologi ini ditransfer ke daerah," tambahnya.



Lebih lanjut ia mengungkapkan, untuk mendukung percepatan pengembangan kendaraan listrik, telah dibentuk tim inovasi nasional. Tim bisa mengembangkan baterai untuk kendaraan listrik, motor dengan sistem control serta magnet.



Abdul Hapid, Peneliti Mobil Listrik & Hybrid mengatakan, Kemenristek didukung oleh Presiden RI untuk pengembangan mobil listrik.



"30 September 2012 (Hari Teknologi Nasional), SBY menyampaikan ada kebijakan dalam 2 tahun untuk support Kemenristek. Bagaimana menaikkan protoitipe riset ke produksi di 2014," jelasnya.



Ia mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa prototipe mobil listrik yang dibuat dengan model Mini Bus. Ada juga hybrid City Car, Sedan, Sport Car.



"Mobil Hevina (sedan) merupakan rangkaian sosialisasi yang dipakai pak Menteri. Prioritas untuk perkotaan, angkutan massal. Yang kedua, angkutan perorangan, tapi tetap lihat perkembangan yang kita lakukan," kata Hapid.



"Kalau produksi bukan LIPI. LIPI hanya teknis penelitian. Semuanya non-profit. Kita tugasnya prototipe riset," pungkasnya. (ian)




0 komentar:

Posting Komentar