TRIBUNNEWS.COM - Brasil tak mau reputasinya hancur gara-gara penyelenggaraan Piala Dunia 2014 yang tidak aman.

Maka mereka akan mengerahkan 150.000 polisi dan tentara selama perhelatan akbar yang berlangusng pada 12 Juni-13 Juli 2014 tersebut .

Tidak cukup hanya para polisi dan tentara negara tersebut, karena masih ada 20.000 orang tenaga satuan pengamanan dari perusahaan swasta. Biaya yang dikeluarkan untuk rencana pengamanan ini sampai 215 juta dolar AS.

Saat ini rencana pengamanan selama Piala Dunia sedang dibicarakan secara detail dalam sebuah seminar keamanan yang digelar di Sao Paulo State Industrial Federation (FIESP) Cultural Centre.

Meski Brasil sudah berupaya untuk membuat pesta olahraga ini aman, tetap saja banyak pihak masih ragu dengan masalah keamanan di Brasil.

"Ada dua masalah yang mengemuka pada pelaksanaan Piala Konfederasi tahun lalu, yakni kerusuhan sosial dan penyelesaian stadion yang terlambat," kata Ralf Mutschke, Kepala Keamanan FIFA yang berasal dari Jerman. Namun Mutschke yakin Brasil bisa mengatasi masalah ini.

Andrei Rodrigues, dari Kementerian Hukum di Brasil, dalam menjawab Mutschke mengatakan, pusat perhatian Pemerintah Brasil bukan soal protes, yang disebutnya sebagai bagian dari praktik demokrasi negara tersebut.

"Perhatian kami adalah bahaya kekerasan yang mungkin terjadi. Itulah yang ingin kami hindari," katanya.

Fans sepak bola Brasil memang dikenal sangat militan, dan tak jarang kekerasan di stadion sepak bola mengakibatkan korban jiwa.

Baca di Koran Super Ball, Jumat (28/2/2014)