Chrysler Indonesia: 2014 Jadi Tahun Penentuan


detail berita
F: Jajaran produk Jeep (Septian P / Okezone)



JAKARTA - Banyak kalangan yang menginginkan agar mobil Jeep diproduksi di Indonesia. Menanggapi hal itu, PT Garansindo Inter Global sebagai distributor resmi Chrysler, Jeep dan Dodge mengaku tidak semudah itu untuk memproduksi mobil di dalam negeri.



"Lima bulan terakhir kita dalam keadaan bertahan dengan situasi seperti ini, banyak yang bilang kenapa Chrysler tidak cepat-cepat CKD. Untuk CKD pada prinsipnya tidak bisa dilakukan dalam waktu setahun. Mereka lihat market dulu 3-4 tahun, bagaimana stabilnya, marketnya bagus apa tidak, pemerintah kondusif atau tidak untuk melakukan investasi," terang Muhammad Al Abdullah, Chief Executive Officer PT GIG di Jakarta.



Memet -sapaan akrab Al Abdullah- mengatakan selama tiga tahun lebih Chrysler Indonesia sudah jual 4.000 unit. Menurutnya Chrysler Indonesia sudah dalam tahap terakhir untuk menunjukan ke prinsipal bahwa market di Indonesia itu bagus.



"Tanpa perlakuan khusus dari pemerintah kita bisa bertahan, penjualan kita sangat baik. Kita tumbuh begitu tinggi. Tapi kita baru mau naik sampai ke ujung sudah dipenggal (dengan kebijakan itu). Itu yang saya bilang kalau begini caranya yang dominan selalu pemain-pemain lama," paparnya.



Lebih lanjut Memet mengatakan bahwa industri automotif Indonesia kebanyakan sudah dimiliki perusahaan asing. Ia merasa Garansindo yang merupakan satu-satunya perusahaan lokal justru tidak mendapat kesempatan untuk berkembang.



"Mengutip ungkapannya Pak Subronto Laras, bahwa industri automotif Indonesia sudah kebanyak dimiliki asing bahkan Astra pun sudah dimiliki Inggris. Garansindo satu-satunya berarti pemain automotif yang masih lokal dibanding yang lain. Tapi kenapa sebagai anak bangsa yang untuk kita-kita sendiri tapi kok sepertinya kita tidak diberikan kesempatan untuk maju," ujarnya.



"Kalau sudah begini gimana mau berkembang. Katanya pemerintah mau mendukung swasta nasional untuk berkembang, mau dukung perusahaan nasional untuk maju. Tapi lihat dong sekarang, kompetisi sudah tidak sehat lagi dengan adanya isu ini. Belum lagi kalau isunya naik 125 persen, mau masuk akal dari mana? 100 persen saja kita sudah setengah mati kalau harganya naik," sambungnya lagi.



Tahun depan, dikatakan Memet, akan menjadi tahun penentu apakah prinsipal (Chrysler Group) bersedia menggelontorkan investasi di Indonesia.



"2014 menjadi tahun penentuan bagi Chrysler Indonesia, apakah prinsipal akan melakukan CKD atau SKD dan berinvestasi. Kita sudah berapa tahun masukkan tapi keputusan ada di mereka tentunya. Tapi di tahun terakhir kita akan menentukan final justru dibombardir dengan semua masalah, ini yang kita khawatirkan," katanya dengan nada melemah.



"(Prinsipal) mereka tidak pernah menentukan angka, tetapi pertumbuhan dan market share ditiap tahunnya. Kita menunjukan pertumbuhan yang baik tiap tahunnya. Dari mulai jual 180, 750 sampai 1.500 unit itu kan lompatan yang cukup tinggi. Ini yang membuat menarik untuk mereka tanpa mendapat perlakuan khusus dari pihak manapun. Kita bersaing dengan merek lain yang mendapat perlakuan khusus tapi kita bisa lewati mereka." tutupnya. (ian)




0 komentar:

Posting Komentar