MANFAAT

Setelah menaklukan kawasan pegunungan Kintamani dan menikmati makan siang di daerah Ubud, rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju hotel sebagai tempat pemberhentian terakhir. Jalur yang dilalui ini merupakan klimaks dari test ride Ducati Hyperstrada, pasalnya rombongan melewati tol pertama di Bali yang kabarnya baru akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 September 2013 nanti.



Sesaat memasuki tol Benoa-Nusa Dua yang memiliki panjang sekira 12,7 km ini mode sport pun diaktifkan. Mesin bertenaga 110 (high) langsung menyalak. Sangat responsif. Bahkan beberapa kali terlihat, peserta asal Thailand memperagakan aksi wheelie dengan mudah. Hal ini menunjukkan mode sport menawarkan tenaga yang sangat besar.



Selepas pintu tol, peserta diberikan keleluasaan untuk menggeber Hyperstrada. Satu per satu peserta pun ngacir setelah diberi aba-aba. Okezone pun terpacu untuk membetot habis selongsong gas motor asal Italia tersebut.



Perpindahan transmisi dari gigi satu hingga gigi enam terasa halus. Tenaga yang diberikan terasa mengisi sejak awal hingga akhir. Untuk menyentuh angka 100 kph terasa sangat singkat.



Lintasan yang begitu panjang dan kontur aspal yang halus membuat Okezone sempat berimajinasi sedang berada di trek balap. Tanpa ragu selongsong gas pun dipuntir dalam-dalam.



Terpaan angin laut yang begitu kuat memutuskan saya untuk memperlambat kecepatan demi alasan keselamatan. Pasalnya Badan terasa terdorong dari samping yang membuat kestabilan sedikit berkurang. Saya pun hanya mampu merengkuh angka tertinggi pada speedometer di angka 172 kpj.



Sementara itu peserta lain seperti Presiden Direktur Ducati Indonesia Agustus Sani Nugroho dan jurnalis Otospeed Heru Fajar mengaku mencapai top speed 205 kpj.



"Lampu merah sampai ngedip-ngedip di speedometer, mungkin itu speed limiter-nya." kata Heru ketika berbincang dengan Okezone sesaat menyentuh garis finish. (ian)