PSMS Medan Masih Godok Calon Pelatih
PSMS Medan Masih Godok Calon Pelatih
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Siapa yang bakal menjadi pelatih PSMS Medan di musim depan, ternyata masih menjadi tanda tanya. Rapat pengurus yang digelar di Gedung Sekretariat PSMS di Stadion Kebun Bunga, Jl Candi Borobudur, Medan, Sabtu (4/1/2014), kembali berakhir deadlock.
Ini menjadi penundaan ketiga. Pascapenyampaian visi dan misi (semacam fit and profer test atau uji kelayakan dan kemampuan) oleh empat calon pelatih PSMS (Suharto AD, Edi Syahputra, M Khaidir, dan Liestiadi), 26 Desember 2013 lalu, manajemen PSMS menyatakan bahwa hasil penyeleksiaan itu akan diumumkan keesokan harinya.
Namun kemudian ditunda hingga 2 Januari 2014 dan ditunda lagi menjadi 2014. Alasan dua penundaan pertama sama: Komisi Teknis PSMS sebagai panitia seleksi belum sampai pada keputusan akhir. Namun penyebab penundaan ketiga berbeda.
Anggota Komisi Teknik, Suryanto Herman, mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan.
"Kami telah memberikan penilaian. Ada beberapa parameter dan masing-masing pelatih memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini yang harus digarisbawahi, menilai, bukan memilih atau menunjuk. Siapa yang akan menangani PSMS sepenuhnya tergantung pada manajemen, berdasarkan penilaian yang sudah kami buat itu," ujarnya.
Ketua Umum PSMS, Muhammad Fauzi, membenarkan pernyataan ini. Dipaparnya, rapat di Kebun Bunga kemarin mengagendakan pembahasan empat poin. Yakni hasil seleksi Komisi Teknis PSMS, pembentukan tim untuk menghadapi kompetisi divisi utama 2014, tunggakan tim di musim 2013, dan pembentukan badan usaha yang dimasukkan dalam AD/ART PSMS.
"Pembahasan pada poin empat ini yang masih belum rampung. Sebenarnya tidak ada masalah. Tinggal pada legalitasnya saja," ujar Fauzi.
Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja, memberikan penjelasan lebih rinci. Pembentukan badan usaha menjadi satu di antara perubahan dalam AD/ART PSMS.
"Sudah selesai itu. Hanya saja dari delapan orang menjadi panitia penyusun perubahan AD/ART PSMS, belum semuanya menandatangani. Ada tiga orang lagi yang belum tanda tangan, yaitu Pak Anshoruddin, Pak HP Limbong, dan Pak M Nuril. Tapi saya pikir ini bukan masalah besar. Kami usahakan besok tanda tangan mereka sudah ada, dan bisa kita serahkan Senin (6/1/2014) mendatang, hingga kemungkinan besar jika seluruh kelengkapan sudah beres, pengumuman siapa pelatih dan asisten pelatih PSMS bisa disampaikan pada Senin sore," ucapnya.
Syukri Wardi, Direktur Utama PT Pesemes Medan, menganggap legalitas ini sangat penting. Dokumen perubahan AD/ART ini nantinya akan dibawa ke notaris untuk disahkan sebagai dokumen resmi.
"Tanpa tanda tangan mereka tidak bisa. Karena itu kita harus tunggu dulu," ujarnya seraya menambahkan, dalam perubahan AD/ART PSMS ini nanti disebutkan bahwa PT Pesemes Medan punyai keterkaitan dengan PSMS sebagai klub sepakbola.
"Ada relasi yang jelas yang diatur dalam perubahan AD/ART tersebut," katanya.
Syukri menampik kecurigaan bahwa keberadaan PT Pesemes Medan merupakan cara pihak-pihak tertentu untuk menguasai PSMS secara dominan.
"PT Pesemes ini terbuka untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin memiliki saham di PSMS segera saja bergabung. Baik itu dari pengurus PSMS, suporter, dan masyarakat umum. Kita semua harus bekerjasama untuk membangun kembali kejayaan PSMS," ujarnya.
Syukri juga belum mau bicara soal pelatih dan asisten pelatih.
"Komisi Teknis sebagai panitia seleksi sudah menyelesaikan pekerjaan mereka. Kita juga sudah melihat hasil-hasil penilaian dari tiap parameter. Tapi itu nanti dulu. Kita harus RUPS dulu. Itu mengapa saya bilang tadi harus ada hubungan yang jelas antara pengurus PSMS dan PT Pesemes. Kalau AD/ART sudah diaktenotariskan, maka PT Pesemes ini juga bisa berjalan dengan maksimal. Baru dari situ kita tentukan siapa pelatih yang paling cocok. Termasuk dari sisi kontrak dan gaji. Nanti saya akan ikut bernegosiasi dengan mereka, bersama ketua umum dan CEO, Pak Riyadh," paparnya.. (cr8)
0 komentar:
Posting Komentar