Perjuangan Mardiansyah Tembus Persija

Perjuangan Mardiansyah Tembus Persija


Rabu, 15 Januari 2014 19:28 WIB



Perjuangan Mardiansyah Tembus Persija
Berita Kota Super Ball - Jun Mahares

Mardiansyah







TRIBUNNEWS.COM - Berskostum Persija Jakarta bukan perkara mudah bagi Mardiansyah.


Ada pengorbanan dan perjuangan gigih yang harus dilewati. Namun, masa-masa sulit itu mulai terkikis seiring dengan kesempatan kembali mengenakan kostum oranye.


Mardi, begitu ia akrab disapa, sebelumnya pernah mengenakan kostum Macan Kemayoran di level U-21 bersama rekannya, Adixi Lenzivio.


Pemain kelahiran Jakarta 23 silam itu pernah melewati masa-masa pelik saat menimba ilmu di skuad Persija junior pada tahun 2006-2007. Ia mengaku pernah berbagi sepiring porsi makanan dengan rekannya.


"Pernah makan sepiring berdua di warteg usai latihan Persija U-21 karena sisa uang kami hanya cukup untuk ongkos busway. Itu kenangan yang tidak akan terlupakan sepanjang hidup saya," kenang Mardiansyah saat berbincang dengan Berita Kota Super Ball di Malang, belum lama ini.


Mardi yang berangkat dari keluarga sederhana tidak minder bersaing dengan pemain lainnya di skuad Persija U-21. Namun sayang, ia belum mendapatkan kesempatan masuk ke skuad senior Persija.


Semangat Mardi untuk menjalani karier sebagai pesepak bola nasional tidak terhenti sampai di situ. Ia pun mulai merantau ke klub-klub amatir di luar daerah.


Penikmat Soto Betawi itupun mencoba peruntungan membela tim Divisi II, Persewar Waropen (2009-2010), Persitara Divisi Utama (2011), dan tim Divisi Utama PSPS Biak Papua Divisi (2012-2013).


"Ternyata Pak Ferry (Manajer Persija Ferry Paulus) menonton pertandingan babak 12 besar Divisi Utama saat Persebaya lawan tim saya PSPS Biak di televisi. Dari situ saya dihubungi beliau untuk kembali ke Persija," tutur Mardi.


Perjuangan Mardi belum selesai. Ia harus bersaing dengan pemain senior syarat pengalaman di posisi bek kanan, Ismed Sofyan.


"Tidak masalah jadi pemain pelapis di Persija karena bisa banyak pengalaman dari pemain senior Elie Aiboy dan Ismed Sofyan. Setiap pemain harus berjiwa besar untuk kepentinga tim. Saya akan bekerja lebih keras dan fokus terhadap instruksi pelatih," bebernya.






0 komentar:

Posting Komentar