Tips Mengatasi Masalah Keuangan dalam Rumah Tangga



Tips Mengatasi Masalah Keuangan dalam Rumah Tangga


Oleh: Rizky N. Dyah



beritagoogle.com - Masalah keuangan dalam rumah tangga, nyatanya menjadi hal yang sangat vital yang tidak bisa diremehkan. Hal ini tentunya dapat memberikan pengaruh besar terhadap kelanggengan rumah tangga. Istri yang baik adalah yang bisa mengelola seberapapun nafkah yang diberikan oleh suaminya. Dan suami yang baik adalah yang bisa berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya. Nah, sinkronisasi antara kedua hal tersebut tentunya dapat membuahkan kerukunan antar anggota keluarga.






Lantas bagaimana jika salah satunya mengalami kendala? Semisalnya istri tidak pandai mengatur keuangan, atau suami tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga? Hal ini tentu akan menjadi masalah. Malah bisa menjadi sumber masalah dan menciptakan perpecahan antar anggota keluarga. Tentu saja Anda tidak ingin hal ini menimpa keluarga Anda, bukan? Baik. Mungkin beberapa tips di bawah ini bisa membantu Anda untuk mengatasi maupun meminimalisir terjadinya masalah keuangan rumah tangga.



1. Bersikap terbuka.

Seyogyanya, ketika Anda sudah berkomitmen untuk hidup berumah tangga, Anda sudah harus memiliki keterbukaan terhadap pasangan Anda. Ini berlaku dalam hal apapun. Tidak perduli seberapa kecil dan besarnya masalah tersebut, Anda tetap harus membukanya dengan pasangan Anda. Hal ini menyangkut hubungan komunikasi antara Anda dan pasangan Anda. Ketika Anda berusaha untuk menyembunyikan suatu hal dari pasangan Anda, lantas akan menimbulkan suatu permasalahan di kemudian hari. Maka masalah yang ada pasti akan bertambah rumit. Sebab Anda akan menghadapi dua masalah sekaligus. Masalah awal, dan masalah ketidakjujuran Anda dengan pasangan. Komunikasikanlah apa-apa saja yang kurang, dan apa-apa saja yang dibutuhkan. Dengan keterbukaan, maka solusi dapat ditemukan dengan dua pemikiran yang disatukan. Bukan dengan satu pemikiran saja.



2. Buat kesepakatan bersama.

Hendaknya Anda meminta persetujuan atau paling tidak masukan dari pasangan dan anggota keluarga lain untuk menentukan apa-apa saja yang perlu dirumuskan. Misalnya berapa penghasilan perbulan, apa saja pengeluaran yang dibutuhkan, berapa persen untuk ditabung, asuransi, dan untuk keperluan lainnya. Termasuk kisaran angka yang menyangkut hal-hal tersebut.



3. Membuat rencana jangka panjang.

Misalkan pemasukan utama dalam keluarga Anda bersumber dari pendapatan sebagai karyawan, mungkin langkah ini perlu Anda jadikan prioritas keuangan keluarga Anda. Misalkan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, Anda akan mulai berbisnis dengan modal yang akan dikumpulkan dari 5% sisa pengeluaran tak terduga. Bisnis apa yang akan Anda geluti untuk menunjang pemasukan keluarga dan sebagai alternative pendapatan bulanan. Atau jika Anda belum memiliki rumah pribadi dan ingin mewujudkannya, maka berapa persen yang harus Anda dan keluarga sisihkan untuk dapat membeli rumah.



4. Membuat daftar anggaran pengeluaran.

Sebaiknya Anda sekeluarga memiliki anggaran pengeluaran setiap bulannya, untuk mengira-ngira total pengeluaran yang dibutuhkan dalam satu bulan. Di dalamnya bisa dituliskan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk makan harian, mingguan dan bulanan. Untuk transportasi harian, mingguan dan bulanan. Begitu juga dengan dana sekolah, kesehatan dan juga rekreasi keluarga. Agar nantinya, Anda memiliki perkiraan dana kebutuhan bulanan. Selain itu Anda juga memiliki alarm jika pendapatan tidak mencukupi kebutuhan. Sehingga dapat mencari alternative tambahan untuk mencukupinya. Hal ini tentu bermanfaat untuk menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari.



5. Mencatat pengeluaran.

Hal ini sama pentingnya dengan poin sebelumnya. Di mana kedua hal tersebut harus sinkron antara yang satu dan yang lainnya. Catatan pengeluaran harus sinkron dengan daftar anggaran pengeluaran. Sebab, jika tidak, maka pengeluaran tidak akan diminimalisir dan tidak berjalan sesuai dengan apa yang direncankan. Akibatnya, pendapatan Anda bisa berkurang sebelum terpenuhinya seluruh kebutuhan yang sudah Anda anggarkan. Mencatat pengeluaran ini juga penting untuk mengevaluasi keadaan ekonomi rumah tangga Anda. Termasuk boroskah, atau sudah bisa berhemat.



6. Saling bekerjasama antar anggota keluarga.

Sejatinya, rumah tangga atau keluarga tidak hanya tanggungjawab seorang istri atau ibu saja. Namun, suami dan anak juga turut bertanggungjawab atas apa yang ada pada sebuah keluarga. Karenanya, untuk apapun permasalahan yang terjadi dalam suatu keluarga, semua pihak haruslah bisa mempertanggungjawabkannya. Semua pihak harus saling memiliki andil untuk menyelesaikannya. Jika seorang ibu atau istri selaku manajer keluarga telah menjalankan fungsinya dengan baik, maka anggota keluarga lainnya haruslah mendukung segala yang telah dirumuskan agar tercapai tujuan yang diinginkan bersama. Begitu juga jika terjadi masalah dalam hal keuangan keluarga. Maka bukan hanya suami sendiri saja yang harus mempertanggungjawabkannya. Tapi juga seluruh anggota keluarga. Misalkan turut membantu mencari pendapatan lainnya. Seperti berbisnis makanan, maka biarkan anak turut membantu orangtuanya. Agar anak juga turut merasakan hasil dari kerja kerasnya membantu perekonomian keluarga.



7. Saling menghargai dan menghormati.

Mengapa demikian? Sebab tanpa adanya sikap saling menghargai dan menghormati, maka rumah tangga akan cepat goncang. Apalagi jika faktor pemicunya adalah masalah keuangan. Biasanya istri akan menyalahkan suami karena tidak bisa memberi kecukupan nafkah bagi keluarga. Lalu suami menyalahkan istri karena tidak bisa mengatur keuangan dengan baik. Lalu anak juga ikut disalahkan karena tidak bisa mengelola belanja dengan hemat. Akhirnya keutuhan keluarga dapat menjadi korbannya. Karenanya, masing-masing anggota keluarga haruslah bisa saling menghargai dan menghormati kedudukan masing-masing. Tidak perlu saling menyalahkan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.



Demikian beberapa tips yang sedianya dapat menjadi alternative pemecah masalah keuangan dalam rumah tangga. Semoga bermanfaat…

0 komentar:

Posting Komentar